Rabu, 12 Agustus 2015

arti cinta

Assalamu'alaikum.wr.wb.

shbat sholeh qu
kebanyakan orang mengartikan pacaran adalah sebuah alat dimana untuk mengenal dan memahami karakter pasangan sebelum dia diambil sebagai pasangan yang sebenarnya, yaitu ikatan tali pernikahan.
pada hal dalam islam itu tidak ada yang namanya pacaran,
karena pacaran itu tujuannya hanya sesa'at saja bersenag-senang, bersanyang-sanyangan dan yang paling parah justru menggunakan pacaran sebagai ajang melampiaskan hasrat maksiat.
shabat sholeh qu
akan lebih baik kita sebagai umat islam itu hanya berteman saja kepada orang  yang kita sanyang karna dengan itu lah kita terbibas dari dosa maksiat.
shabat sholeh qu
islam megajarkan langkah-langkah yang mulia untuk kita yang sedang mencari pasangan hidup (jodoh) yaitu dengan ta'aruf.
islam mengharamkan wanita dan peria bersentuhan jika bukan mahromnya.
arti kata ta'aruf tidak bisa disamakan sama dengan pacaran ta'aruf ialah perkenalan atau pendekatan kepada lawan jenis dalam rangka menindaklanjuti ke jenjang yang lebih serius dalam menunaikan sunnah nabi.
shabat sholeh qu
maaf kan aqu bila banyak kesalahan dalam penulisan ini karna aqu bukan lah yang terbaik jujur ini semua bukan lah hasil dari karangan qu sendiri tetapi aqu hanya menyampaikan apa yang pernah aqu baca dan pernah aqu dengar  :)  .

Sabtu, 08 Agustus 2015

TUJUH RAHASIA ISTIGHFAR.

TUJUH RAHASIA ISTIGHFAR.
.
Istighfar adalah memohon ampun pada Allah subhanahu wa ta'ala dengan kalimat "
astaghfirullahal'adzim " atau kalimat lain yang
semakna.
.
Permohonan ampun
ini dilakukan dengan hati yang tulus dan dibarengi dengan penyesalan atas
kesalahan serta bertekad untuk tidak
mengulanginya.
.
Ini lah 7 rahasia istighfar :
.
. 1. Mendatangkan-ampunan dari Allah.
" Maka aku katakan kepada mereka; Mohon-lah ampun kepada Rabb-mu
sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun."
QS.Nuh :10-12
.
. 2. Mengatasi kesulitan dan terbukanya pintu rizki.
" Barangsiapa beristighfar secara rutin,pasti Allah
memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan
memberi rizki yang tiada
terhingga padanya."
HR.Abu Daud.
.
. 3. Menambah kekuatan.
"Dan (hud berkata): "Hai kaum-ku,mohonlah
ampunan kepada Rabb-mu lalu bertaubatlah
kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas-mu dan Dia
akan menambahkan
kekuatan kepada
kekuatanmu." QS.Hud :52
.
4. Memperoleh banyak
kenikmatan.
" Dan hendak-lah kamu meminta ampun kepada
Rabb mu dan bertaubat kepada-Nya,
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang
baik kepada mu sampai kepada waktu yang telah di tentukan."
QS.Hud 
.
5. Turunnya rahmat.
" Hendak lah kamu meminta ampun kepada
Allah,agar kamu mendapat rahmat." QS.An naml :46
.
6. Sebagai kafaratul majlis.
" Barangsiapa yang duduk dalam satu majlis
(perkumpulan orang) lalu didalamnya banyak
perkataan sia sianya atau
(perdebatan) kemudian sebelum ia bangkit dari majlis membaca
(istighfar)
.
Subhaanakallahumma wa
bihamdika asyhadu allaa
ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik"
" Maha suci Engkau yaa Allah dan aku memuji-
MU dan aku bersaksi bahwa tiada Allah melainkan Engkau,aku meminta ampun dan
bertaubat kepada- MU. " Maka ia akan diampuni kesalahan-kesalahan
yang diperbuatnya selama dimajlis itu."
HR.Turmudzi,Nasa'i,ibnu
Hibban,abu daud dan al
hakim
.
7. Terhindar dari azab Allah. "
Dan tidak lah Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun."
QS.Al-anfal :33
.
Masyaallah semoga yang membaca status ini
dinaikan drajatnya ,
ditambahkanlah rezekinya,
dijauhkanlah dari penyakit,
hutang, fitnah dan
terzalimi.
.
Aamiin ya
Rabbal'alamin.

Silahkan LIKE/SHARE semoga Allah Ta'alla meridhoi usaha kita yg sedikt ini Aammiiinnn yaa rabbal Aallamiiin

Jumat, 07 Agustus 2015

9 orang yg tidak akan di pandang oleh Allah swt

1. Orang yang memakai kain melebihi mata kaki (musbil).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang isbal dalam hadits yang banyak, namun sebagian orang ada yang mempunyai pendapat yang tidak tepat, yaitu bahwa larangan berbuat isbal itu bila disertai dengan kesombongan, berdasarkan hadits:

“Siapa yang menyeret kainnya karena sombong maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Dan hadits Abu Bakar Ash Shiddiq:

“Dari Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang menyeret kainnya karena sombong maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat.” Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya salah satu bagian kainnya melorot tetapi aku berusaha untuk menjaganya (agar tidak melebihi mata kaki).” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Engkau tidak melakukannya karena sombong.” (HR Al Bukhari).

Mereka mengatakan bahwa hadits-hadits ini mengikat kemutlakan larangan isbal, artinya bahwa isbal itu dilarang bila disertai kesombongan, namun bila tidak disertai kesombongan maka hukumnya boleh.

Inilah fenomena kedangkalan dalam pemahaman. Karena bila kita perhatikan hadits Abu bakar di atas, tampak kepada kita bahwa Abu bakar tidak melakukan itu dengan sengaja, oleh karena itu Nabi menyatakan bahwa Abu bakar tidak melakukannya karena sombong. Ini menunjukkan bahwa orang yang melorotkannya dengan sengaja melebihimata kakinya adalah orang yang sombong walaupun pelakunya mengklaim dirinya tidak sombong. Karena isbal itu sendiri adalah kesombongan sebagaimana dalam hadits:

“Jauhilah olehmu isbal (memakai kain melebihi mata kaki), karena isbal itu termasuk kesombongan”. (HR Abu dawud).[1]

Al Hafidz ibnu Hajar Al ‘Asqolani rahimahullah berkata, “Isbal itu berkonsekwensi kepada menyeret kain, dan menyeret kain itu berkonsekwensi kepada kesombongan walaupun orang yang melakukannya tidak bermaksud sombong.” (Fathul Baari 10/275).

Imam Ibnul ‘Arobi Al maliki rahimahullah berkata, “Tidak boleh bagi seorangpun untuk memakai kain melebihi mata kakinya dan berkata, “Aku tidak sombong.” Karena larangan isbal telah mencakupnya secara lafadz dan illatnya.” (‘Aridlotul Ahwadzi 7/238).

Jadi klaim bahwa larangan isbal itu diikat dengan kesombongan adalah pendapat yang ganjil dan aneh, karena isbal itu sendiri sudah termasuk kesombongan walaupun pelakunya tidak bermaksud sombong sebagaimana yang katakan oleh Al Hafidz ibnu hajar tadi. Terlebih, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengingkari beberapa shahabat yang kainnya melebihi mata kaki tanpa bertanya, “Apakah kamu melakukannya karena sombong?” diantaranya adalah hadits ibnu Umar ia berkata:

“Aku melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sementara kainku melorot. Beliau bersabda, “Wahai Abdullah, angkat kainmu.” Akupun mengangkatnya. Beliau bersabda, “Tambah!” Akupun menambah (mengangkat)nya. Semenjak itu aku selalu menjaganya.” (HR Muslim).

Dari ‘Amru bin Syariid dari ayahnya berkata:

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengikuti seseorang dari Tsaqif sehingga beliau berjalan dengan cepat lalu beliau memegang bajunya dan bersabda, “Angkat kainmu! bertakwalah kamu kepada Allah” Lalu orang itu membuka kedua lututnya dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku ahnaf (yang berkaki bengkok berbentu X), dan kedua lututku beradu.” Beliau bersabda, “Setiap ciptaan Allah Azza wa Jalla itu indah.” (HR Ahmad dan lainnya).[2]

Lihatlah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya terlebih dahulu apakah kamu sombong atau tidak? Ternyata tidak. Ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan isbal dengan sengaja adalah orang yang sombong walaupun pelakunya merasa tidak sombong.

2. Orang yang suka mengungkit pemberiannya.

Mengungkit pemberian adalah perkara yang dapat membatalkan amal, Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian membatalkan sedekah kalian dengan mengungkit dan menyakiti, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya ingin dilihat manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.” (Al baqarah: 264).

3. Orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.

“Dua orang yang sedang berjual beli itu punya khiyar (pilihan) selama keduanya belum berpisah, jika keduanya jujur dan menjelaskan maka jual belinya akan diberkahi. Dan jika keduanya menyembunyikan (aib) dan berdusta maka akan dicabut keberkahannya.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

4. Orang tua yang berzina.

5. Raja yang suka berdusta.

6. Orang miskin yang sombong.

Tiga orang ini amat memalukan, karena tidak ada sesuatu yang mendorong mereka melakukan hal tersebut. Ini menunjukkan kepada tabiat yang buruk dan sengaja ingin berbuat maksiat. Al Qadli ‘Iyadl rahimahullah berkata:

“Mereka dikhususkan dengan ancaman, karena mereka berpegang kepada maksiat padahal tidak ada perkara yang mendorongnya, dan pendorongnya amat lemah. Ini menunjukkan bahkan perbuatan mereka itu karena ‘ienad (menentang) dan meremehkan hak Allah dan tujuannya hanya untuk berbuat maksiat bukan karena ada sesuatu yang lain.

Orang yang telah tua renta telah lemah syahwatnya untuk menjimai yang halal terlebih yang haram, ia telah sempurna akal dan pengetahuannya karena telah banyak makan garam… Seorang raja tidak perlu takut kepada siapapun, karena dusta biasanya dilakukan agar terhindar dari keburukan orang yang ia takuti. Dan orang fakir tidak punya harta yang merupakan sebab kesombongan dan keangkuhan, lantas mengapa ia sombong dan menganggap remeh orang lain? (Ad Diibaaj syarah shahih Muslim 1/122).

7. Orang yang bersumpah palsu di waktu ashar untuk mengambil harta muslim dengan tanpa hak.

“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian haram atas kalian seperti keharaman hari ini, di bulan ini dan di negeri ini.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

8. Orang yang yang mempunyai kelebihan air di padang pasir, namun mencegahnya dari orang yang membutuhkannya.

“Jauhilah Syuhh (kikir yang sangat), sesungguhnya syuhh membinasakan orang-orang sebelum kalian. Syuhh menyuruh mereka untuk bakhil, menyuruh untuk untuk memutuskan tali silaturahim, dan menyuruh untuk berbuat kejahatan, merekapun melakukannya.” (HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani).

9. Orang yang membai’at pemimpin karena dunia.

“Akan ada setelahku pemimpin-pemimpin yang tidak mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku, dan akan ada pemimpin yang hatinya bagaikan hati setan pada tubuh manusia.” Aku berkata, “Apa yang harus aku lakukan wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun tubuhmu dipukul dan hartamu diambil, tetaplah mendengar dan taat.” (HR Muslim).

[1] Lihat shahih Jami’ Ash Shaghier no 98.

[2] Dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani dalam silsilah shahihah no 1441.

Rabu, 05 Agustus 2015

12 Barisan Diakhirat

12 BARISAN DIAKHERAT  Dibarisan manakah kita ..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Suatu ketika, Muadz bin Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba:18)"

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air
mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris." Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut .....

Barisan Pertama ...

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua ...

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketiga ...

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keempat ...

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kelima ...

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keenam ...

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketujuh ...

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedelapan ...

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesembilan ...

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesepuluh ...

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesebelas ...

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua Belas ...

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat.

Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik.

Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT ... Aamiin ...

Wallahu a'lam bishshawab,
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....

17 PINTU MASUKNYA SETAN KE MANUSIA

17 PINTU MASUKNYA SETAN KE MANUSIA

1. Al jahlu (kebodohan)
2. Al ghadhab (marah)
3. Hubbud dunya (gila dunia)
4. Thulul amal (panjang angan-angan)
5. Al hirshu (tamak)
6. Al bukhlu (pelit)
7. Al kibru (sombong)
8. Hubbul mad'hu (gila pujian)
9. Ar riyaa'u (pamer)
10. Al 'ujubu (bangga diri)
11. Al jaza'u wal hala'u (panik dan galau)
12. Ittiba'ul hawa (menuruti nafsu)
13. Su udz dzon (prasangka buruk)
14. Ihtiqorul muslim (merendahkan orang islam)
15. Ihtiqorudz dzunub (meremehkan dosa)
16. Al amnu min makrillah (merasa aman dari ancaman Alloh)
17. Al qunuth min rahmatillah (pesimis dari rahmat Alloh).

Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka Amin...
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yangmembaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin.