Selasa, 16 September 2014

sholat Isyraq

A. Shalat Isyraq, menurut Syaikh
Utsaimin adalah
shalat yang dikerjakan setelah
matahari
meninggi satu tombak, sekitar lima
belas menit
setelah matahari terbit. Disebut
demikian
karena dikerjakan sesudah terbitnya
matahari.
Menurut Syaikh Utsaimin, Syaikh
Ibnu Bazz,
dan lainnya adalah Shalat Isyraq
termasuk
Shalat Dhuha itu sendiri. Karena
Shalat Dhuha
dikerjakan sesudah matahari terbit
dan
meninggi satu tombak, -sekitar 15
sampai 20
menit sesudah terbit- sampai
matahari
mendekati dipertengahan, -sekitar 10
menit
sebelum di pertengahan-.
Keutamaannya yang lebih dengan
pahala yang
besar, ditunjukkan oleh hadits Nabi
Shallallahu
'Alaihi Wasallam,
ﻰَّﻠَﺻ ْﻦَﻣ َﺓﺍَﺪَﻐْﻟﺍ ﻲِﻓ ٍﺔَﻋﺎَﻤَﺟ َّﻢُﺛ ُﺮُﻛْﺬَﻳ َﺪَﻌَﻗ
َﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﺘَﺣ َﻊُﻠْﻄَﺗ ُﺲْﻤَّﺸﻟﺍ َّﻢُﺛ ﻰَّﻠَﺻ ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَﺭ
ْﺖَﻧﺎَﻛ ِﺮْﺟَﺄَﻛ ُﻪَﻟ ٍﺔَّﺠَﺣ ٍﺓَﺮْﻤُﻋَﻭ ٍﺔَّﻣﺎَﺗ ٍﺔَّﻣﺎَﺗ ٍﺔَّﻣﺎَﺗ
" Siapa yang shalat Shubuh dengan
berjamaah,
lalu duduk berdzikir kepada Allah
sehingga
matahari terbit, kemudian shalat dua
rakaat,
maka ia mendapatkan pahala haji
dan umrah
sempurna (diulang tiga kali). " (HR.
Al-Tirmidzi,
dihassankan oleh Al-Albani dalam al-
Misykah,
no. 971)
Keutamaan ini didapatkan karena
mampu memanfaatkan waktu
istimewa dengan dzikir,
tilawah, dan shalat sebagai bentuk
syukur kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Dan diperolehnya keutamaan
tersebut apabila
ditegakkan
Syarat-syarat yang disebutkan di
dalamnya: Shalat Shubuh berjama'ah,
berada di tempat ia shalat (tidak
berpindah dari tempat shalatnya),
waktunya diisi dengan dzikir (bukan
membicarakan urusan duniawi atau
menyakiti orang), masih dalam
keadaan suci,
sampai terbit matahari, dan diakhiri
dengan shalat dua rakaat di waktu
Dhuha.
B. Sholat ini dilaksanakan sebanyak 2
roka'at dengan niat melakukan Sholat
Isyroq.
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ َﺔَّﻨُﺳ ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَﺭ ِﻕﺍَﺮْﺷﺈِﻟْﺍ ِﻪﻠِﻟ . ﻰَﻻَﻌَﺗ
ﻪﻠﻟﺍ ُﺮَﺒْﻛﺃ
Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini
lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat melakukan
Sholat Sunah Isyroq 2 Raka'at karena
Allah Ta'ala".
Raka'at pertama setelah Al-Fatihah
mambaca surat Ad-Dhuha dan raka'at
kedua setelah Al-Fatihah mambaca
surat Asy-Syarh
Untuk tata cara sholat isyroq sama
dengan shalat sunah lain atau bisa di
lihat di Tata Cara Shalat.
# ari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi
shallallaahu alaihi wasallam
bersabda, 'Barangsiapa mendengar
panggilan adzan namun tidak
mendatanginya, maka tidak ada
shalat baginya, terkecuali karena
udzur (yang dibenarkan dalam
agama)'. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah
dan lainnya, hadits shahih)
# Dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma , bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, 'Shalat berjama'ah dua
puluh tujuh kali lebih utama
daripada shalat sendirian. (Muttafaq
'alaih)
# Dinaikkan derajatnya dan
dihapuskannya dosa pada setiap
langkah kaki seseorang yang menuju
ke masjid untuk shalat berjam
Keutamaan Shalat
Sunnah di Rumah
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan
dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu
anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ِﺓَﻼَّﺼﻻِﺑ ،ْﻢُﻜِﺗْﻮُﻴُﺑ
ﻲِﻓ َّﻥِﺈَﻓ ِﺓَﻼَﺻ َﺮْﻴَﺧ
ِﺀْﺮَﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ ،ِﻪِﺘْﻴَﺑ َﺔَﺑْﻮُﺘْﻜَﻤْﻟﺍ َﺓَﻼَّﺼﻟﺍ َّﻻِﺇ .
"Shalatlah di rumah-rumah kalian
karena sebaik-baik shalat seseorang
adalah yang dilaksanakan di
rumahnya kecuali shalat wajib."[11]
Anjuran dalam hadits-hadits ini
bersifat umum yang meliputi semua
jenis shalat sunnah rawatib dan
shalat
sunnah secara mutlak kecuali shalat
sunnah yang menjadi bagian dari
syi'ar Islam, seperti shalat ‘Id, shalat
gerhana dan shalat Istisqa'. Demikian
apa yang dikemukakan oleh Imam an-
Nawawi.[12]
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu
anhuma, ia berkata, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
ﺍْﻮُﻠَﻌْﺟِﺍ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِﺗَﻼَﺻ ﻲِﻓ ،ْﻢُﻜِﺗْﻮُﻴُﺑ ﺍْﻭُﺬـِﺨَّﺘَﺗ َﻻَﻭ
halnakidaJ"
.ﺍًﺭْﻮُﺒُﻗ tempat pelaksanaan
sebagian shalatmu di rumah-rumah
kalian, dan janganlah jadikan rumah-
rumah kalian itu seperti
kuburan."[13]
Saya (penulis) katakan, "Hadits-hadits
ini menunjukkan tentang
disunnahkannya shalat sunnah di
rumah dan itu lebih baik daripada
melakukannya di masjid sebagaimana
tersebut dalam sebuah hadits."
An-Nawawi rahimahullah berkata,
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendorong melakukan shalat sunnah
di rumah, karena hal itu lebih
tersembunyi, jauh dari perbuatan
riya', terjaga dari segala hal yang bisa
merusak amal, rumah menjadi penuh
berkah, rahmat serta Malaikat pun
turun dan syaitan pun menjauh
darinya."[14]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar